PENELITIAN DESKRIPTIF
A. Pengertian Penelitian Deskriptif
Penelitian Deskriptif termasuk salah satu jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengangkat fakta,keadaan,variabel,dan fenomena-fenomena yang terjadi saat sekarang (ketika penelitian berlangsung) dan menyajikannya apa adanya. Penelitian deskriptif menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan situasi yang terjadi sekarang. Masalah-masalah yang diamati dan diselidiki diatas memungkinkan penelitian ini memiliki metode yang mengarah pada: studi komparatif,yaitu membandingkan persamaan dan perbedaan gejala-gejala tertentu; studi kuantitatif yang mengukur danmenampilkan fakta melalui teknik survei,tes,interview,dan angket; bisa pula menjadi studi korelasional satu unsur dengan unsur lainnya.
Kegiatan studi deskriptif meliputi pengumpulan data, analisis data, interpretasi data, serta diakhiri dengan kesimpulan yang didasarkan pada penganalisisan data tersebut. Jadi penelitian deskriptif adalah penelitian tentang gejala dan keadaan yang dialami sekarang oleh subjek yang sedang diteliti. Jika data yang akan diolah tinggal mengambil, memeriksa, mengumpulkan, atau paling tidak peneliti memberi tugas, memberi tes, wawancara, kemudian dikumpulkan,maka penelitian yang dilakukan adalah jenis deskriptif.
B. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian deskriptif
Langkah-langkah tersebut yaitu:
a. Perumusan Masalah
Setiap penelitian manapun harus diawali dengan adanya masalah,yakni pengajuan pertanyaan-pertanyaanpenelitian yang jawabannya harus dicari peneliti dilapangan.
b. Menentukan jenis informasi yang diperlukan
Dalam hal ini peneliti perlu menetapkan informasi apa yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang telah dirumuskan,apakah informasi kuantitatif ataukah kualitatif.
c. Menentukan prosedur pengumpulan data
Setelah informasi yang diperlukan ditetapkan,langkah berikutnya menentukan cara-cara pengumpulan data.
d. Menentukan prosedur pengolahan informasi atau data
Data dan informasi yang telah diperolahdengan instrument yang dipilih dari sumber data atau sampel tertentu masih merupakan informasi atau data kasar.
e. Menarik kesimpulan penelitian
Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, peneliti menyimpulkan hasil penelitian deskriptif dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dan mensintesiskan semua jawaban tersebut dalam satu kesimpulan yang merangkum permasalahan penelitian secara keseluruhan.
C. Jenis-jenis penelitian deskriptif
a. Studi Kasus
Studi kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan mendetail. Karena studi kasus sifatnya mendalam dam mendetail,maka studi kasus ini pada umumnya menghasilkan gambaran yang longitudinal,yaitu hasil pengumpulan dananalisis data dalam satu jangka waktu. kasusnya dapat terbatas pada satu orang,satu lembaga,satu keluarga,satu peristiwa dan satu desa,dll. Fokus utamanya dalam studi kasus adalah menjawab pertanyaan apa,mengapa.dan bagaimana.
Nana sudjana dan Ibrahim (1989) merekomendasikan beberapa petujuk dalam melaksanakan studi kasus dalam bidang pendidikan,khususnya disekolah sebagai berikut:
a. Menentukan dan mengenali siswa sebagai kasus
b. Menetapkan jenis masalah yang dihadapi siswa
c. Mencari bukti-bukti lain untuk lebih menyakinkan kebenaran masalah
d. Mencari sebab-sebab timbulnya masalah dari berbagai aspek,yang berkenaan dengan kehidupan siswa itu sendiri
e. Menganalisis sebab-sebab tersebut dan menghubungkannya dengan tingkah laku siswa
f. Menentukan sejumlah alternative pemecahannya
g. Menerapkan alternative yang dipilih sebagai upaya pemecahan masalah dan membicarakannya dengan siswa itu sendiri maupun guru
h. Mengadakan pengamatan secara saksama
b. Studi survey
Survey pada umumnya merupakan cara pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam jangka waktu yang bersamaan dalam jumlah besar dan luas. Tujutn utamanya adalah mengumpulkan informasi tentang variabel,bukan informasi tentang individu-individu,survey ini digunakan untuk mengukur gejala-gejala yang ada tanpa menyelidiki kenapa gejala-ejala itu ada.
Survei mempunyai dua linkup yaitu sensus dan survei sampel. Sensus yaitu survey yang meliputi seluruh populasi yang diinginkan,sedangkan sampel dilakukan hanya pada sebagian kecil dari suatu populasi. Survei dibidang pendidikan lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah-masalah pendidikan termasuk kepentingan perumusan kebijakan pendidikan,bukan untuk pengembangan ilmu pendidikan dan buakan untuk menguji suatu hipotesis.
c. Studi Pengembangan
Pengelompokan studi pengembangan sebagai bagian dari penelitian deskriptif karena studi ini bermaksud melukiskan hubungan antara gejala-gejala sebagaiman adanya sekarang dengan fakta-fakta lain berdasarkan fungsi waktu yang bersifat kontinyu. Ada dua tekni yang saling melengkapi dalam melakukan penelitian pengembangan ini,yaitu (a) metode longitudinal,dan (b) metode cross sectional.
a. Metode longitudinal
Metode longitudinal sering disebut juga metode jangka panjang. Dalam metode ini penelitian dilakukan terhadap satu objek dengan mengurutkan gejala pertumbuhan atau perkembangannya dari tahun ketahun dalam kurun waktu tertentu.
b. Metode cross sectional
Metode ini dapat digunakan untuk mengatasi kelemahan metode longitudinal,karena waktu yang panjang bisa dipotong-potong menjadi lebih pendek. Metode ini mempelajari semua individu yang berbeda taraf umurnya dalam titik waktu yang sama.
d. Studi Tindak Lanjut (Follow-up)
Studi ini hampir sama dengan studi longitudinal yaitu mempelajari perkembangan dan perubahan subjek setelah subjek diberi perlakuan khusus atau kondisi tertentu dalam kurun waktu tertentu sampai selesai. Secara umum penelitian ini digunakan untuk menilai kesuksesan program-program tertentu.
e. Studi Kecendrungan
Studi kecendrungan pada dasarnya meramalkan keadaan masa depan dengan berdasarkan keadaan, gejala, data yang ada pada masa sekarang. Keadaan masa sekarang diperoleh dari studi lainnya misalnya studi kasus, survei agar diperoleh data dan informasi yang akurat mengenai gambaran kondisi saat ini. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengklasifikasikan data menurut interval waktu yang dibagi-bagi menurut periode dengan jarak yang sama,data setiap periode itu diperoleh dari sumber dokumentasi,lalu dipelajari laju dan arah perubahan atau perkembangannya hingga sampai pada gambaran keadaan pada masa sekarang dan selanjutnya dipergunakan untuk meramalkan keadaan masa yang akan datang.
f. Studi Korelasi
Penelitian ini dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Hubungan antardua variabel tidak saja dalam bentuk sebab-akibat,tetapi juga hubungan timbale balik antara dua variabel.
Tingkat hubungan/intensitas hubungan antarvariabel diukur dengan mempergunakan prosedur matematik yang dinyatakan dalam bentuk angka atau indeks koefisien korelasi yang bergerak antara -1,00 sampai dengan +1,00. Jika koefisien menghasilkan angka negative (-) berarti hubungan menunjukkan arah yang berbalik atau berlawanan,namun jika menghasilkan angka positif (+) berarti hubungan menunjukkan arah yang sama.
Makna suatu korelasi yang dinotasikan dalam huruf r (kecil) bisa mengandung tiga hal,yaitu:
1. Kekuatan hubungan antarvaribel
2. Signifikansi statistik hubungan kedua variabel tersebut
3. Arah korelasi
g. Analisis Dokumen
Metode ini dipakai jika peneliti bermaksud untuk menganalisis data yang diperoleh dari dokumen. Analisis dokumen kerap sekali disebut juga analisis kegiatan(activity analysis) atau analisis informasi (information analysis) dan bahkan kadang-kadang disebut juga dengan analisis isi (content analysis). Dari dokumen yang tersedia,penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan informasi-informasi yang berguna dibidang masing-masing.
D. Keuntungan dan Kerugian dalam Penelitian Deskriptif
a. Keuntungan
Metode deskriptif lebih banyak disukai berbagai bidang penyelidikan. Hasil-hasil penelitian yang diperoleh melalui percobaan dilaboratorium tetap menggunakan metode ini untuk mengecek dan membuktikan tingkat reliabilitasnya. Penelitian ini sangat logis dalam menyebarluaskan informasi. Akhirnya metode deskriptif sangat cocok untuk penelitian yang menyediakan standar ukuran normative berdasarkan hal-hal yang umum.
b. Kerugian
Penelitian yang biasa bisa terjadi karena dua aspek,yaitu:
1.Kesalahan memilih metode
2.Kesalahan metode yang timbul karena salah menggunakannya.
Salah satu kesalahan yang sering kita lakukan dalam menggunakan metode deskriptif adalah adanya kecendrungan untuk menyalahgunakan dalam pemakaiannya. Dan adanya kecendrungan bahwa dengan memilih metode ini dapat meghindari penggunaan statistic. Bila hal ini terjadi maka penelitian kita tidak dapat diklasifikasikan sebagai suatu penelitian,akan tetapi hanya merupakan kegiatan pengumpulan informasi saja.
Kerugian lain dari penelitian deskriptif adalah bahwa penelitian tersebut memberikan informasi yang terbatas tentang pengaruh variabel-variabel yang diteliti.karena kita tidak dapat mengisolasi atau menekan variabel-variabel lain yang konstan,maka kita tidak dapat mengharapkan bukti nyata tentang sebab-akibat.
Kerugian selanjutnya motivasi subjek yang tidak konsisten,sebagai peneliti kita perlu memastikan bahwa jawaban responden dapat dipercaya. Ini sangat tergantung pada perhatian, simpati, minat, dan kerjasama para subjek penelitian.
0 komentar:
Posting Komentar