BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangBelajar adalah sesuatu yang tidak asing lagi kita dengar. belajar merupakan proses mendapatkan suatu ilmu, dimana dari ilmu dan pengetahuan yang di dapat diharapkan terjadinya perubahan tingkah laku dari diri seseorang. bicara tentang belajar artinya berbicara juga tentang mengajar, karena kedua hal ini sangat berkaitan. oleh karena itu seorang guru perlu mempersiapkan pengajaran yang baik agar proses belajar dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan hasil yang diinginkan.
Dalam mempersiapkan pembelajaran kita sering mengunakan cara atau strategi untuk mengajar, strategi dalam belajar mengajar ini ada bermacam-macam yang penting harus sesuai dengan penggunaan dan kebutuhannya sehingga strategi yang kita gunakan dapat membantu guru dalam proses belajar mengajar. diantaranya strategi pembelajaran kontekstual dan lain sebagainya.
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, misalnya: faktor dari guru seperti perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, dan tindak lanjut yang diberikan. Faktor dari siswa seperti minat, bakat, kemauan dan tingkat intelegensi siswa. Faktor yang terkait satu sama lain untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal. Namun kenyataan dilapangan saat ini menunjukkan bahwa pembelajaran disekolah khususnya di SMK Trisakti OKU hasil belajar siswa masih belum optimal.
Salah satu permasalahan yang menyangkut pengelolaan proses belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris di SMK Trisakti Oku adalah kurangnya atau keterbatasannya sarana dan prasarana terutama buku paket/ buku penggangan siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Hal ini berpengaruh pada rendahnya minat belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Inggris, pertisivasi dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar kurang optimal. Hal ini terlihat pada rata-rata Nilai Ulangan Harian mata pelajaran Bahasa Inggris pada semester 1 tahun pelajaran 2007/2008 adalah sebagai berikut :
Tabel 1.Rata-rata Nilai Ulangan Harian Mata Belajaran Bahasa Inggris Semester 1
Kelas Rata-rata Nilai Ulangan Harian
X Ap 1 5,50
X Ap 2 4,50
Apalagi pada pelajaran bahasa Ingris tentang listening itu sangat membutuhkan strategi pembelajaran yang baik dan sesuai. karna listening pada pelajaran bahasa Ingris merupakan salah satu mata pelajaran yang paling tidak disukai anak-anak atau paling banyak siswa tidak menyukainya. dikarnakan dalam pelajaran ini memerlukan konsentrasi penuh dalam berfikir untuk memecahkan masalah, maka dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual ini merupakan strategi yang memungkinkan dan sangat penting untuk dikembangkan. oleh karna itu seorang guru perlu memilih bahan pelajaran yang memiliki permasalahan yang dapat dipecahkan dan salah satu pemecahan masalah tersebut bisa dari pengalaman atau peristiwa-peristiwa yang terjadi dilingkungan sekitar kita.
Untuk itu penulis mencoba meningkatkan kemampuan siswa dalam listening pada pelajaran bahasa Ingris melalui strategi pembelajaran kontekstual (CTL). Dilihat dari konsep dasar CTL adalah strategi pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.(“Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan” oleh Dr. Wina Sanjaya, M.Pd).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Minat siswa dalam belajar Bahasa Inggris masih rendah
2. Aktifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar masih rendah.
3. Interaksi belajar mengajar kurang optimal.
4. Kemampuan siswa dalam memahami pelajaran masih kurang.
5. Hasil belajar siswa sangat rendah.
C. Rumusan Masalah
Bertolak dari masalah tersebut jadi yang menjadi rumusan masalah adalah
1. apakah pemanfaatan belajar siswa melalui strategi pembelajaran kontekstual pada materi listening dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa?
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apakah pemanfaatan belajar melalui strategi pembelajaran kontekstual pada materi listening dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti seorang guru agar dapat menerapkan strategi belajar yang efektif dalam pembelajaran dan dapat mengembangkan profesionalisme sebagai guru.
2. Bagi guru Bahasa Inggris dalam memilih dan menggunakan alternativ strategi belajar yang menyenangkan bagi siswa.
F. Hipotesis Tindakan
1. Pemanfaatan Pembelajaran siswa dalam bahasa Ingris melalui strategi pembelajaran kontekstual pada materi listening dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Inggris.
G. DEFINISI OPERASIONAL
1. Strategi adalah cara untuk melakukan sesuatu pembelajaran yang efektif.
2. CTL adalah strategi pembelajaran contextual teaching and learning
Dilihat dari konsep dasar CTL adalah strategi pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.(“Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan” oleh Dr. Wina Sanjaya, M.Pd).
3. Intelegensi adalah pemikiran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran Bahasa Inggris
a. Karakteristik Bahasa Inggris
Agar guru dapat mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi dan pengujian berbasis kompetensi secara lebih baik, guru perlu mengenal karakteristikmata pelajaran. Hal ini penting karena karakteristik suatu mata pelajaran akanmemberikan warna tersendiri terhadap pengembangan silabus dan sistem penilaian.Suatu mata pelajaran mempunyai karakteristik yang mungkin sangat berbedadengan karakteristik mata pelajaran yang lain. Sebagai contoh, Bahasa Inggris mempunyai karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran Biologi. Oleh karenaitu, agar dapat mengajar dengan baik, guru memerlukan informasi tentang karakteristik mata pelajaran Bahasa Inggris.
Mata pelajaran Bahasa Inggris mempunyai karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran eksakta atau mata pelajaran ilmu sosial yang lain. Perbedaan ini terletak pada fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Hal ini mengindikasikan bahwa belajar Bahasa Inggris bukan saja belajar kosakata dan tatabahasa dalam arti pengetahuannya, tetapi harus berupaya menggunakan atau mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam kegiatan komunikasi. Seorang siswa belum dapat dikatakan menguasai Bahasa Inggris kalau dia belum dapat menggunakan Bahasa Inggris untuk keperluan komunikasi, meskipun dia mendapat nilai yang bagus pada penguasaan kosakata dan tatabahasanya. Memang diakui bahwa seseorang tidak mungkin akan dapat berkomunikasi dengan baik kalau pengetahuan kosakatanya rendah. Oleh karena itu, penguasaan kosakata memang tetap diperlukan tetapi yang lebih penting bukan semata-mata pada penguasaan kosakata tersebut tetapi memanfaatkan pengetahuan kosakata tersebut dalam kegiatan komunikasi dengan Bahasa Inggris.
Dalam belajar bahasa, orang mengenal keterampilan reseptif dan keterampilan produktif. Keterampilan reseptif meliputi keterampilan menyimak (listening) dan keterampilan membaca (reading), sedangkan keterampilan produktif meliputi keterampilan berbicara (speaking) dan keterampilan menulis (writing). Baik keterampilan reseptif maupun keterampilan produktif perlu dikembangkan dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris.
b. Tujuan Belajar Bahasa Inggris
Tujuan memperlajari bahasa inggris adalah sebagai bekal disaat kita semua akan melangkah dalam kehidupan globalisasi. Setiap orang wajib bergelut dalam dunia globalisasi jika ingin berkembang dan tidak berjalan di tempat, karena itu menurut saya menguasai bahasa inggris adalah bekal yang baik. Manfaat mempelajari bahasa inggris sendiri tidak terlalu jauh dengan tujuannya, hanya saja sebagai manfaat tentunya hal ini diartikan lebih spesifik. Dengan menguasai bahasa inggirs seseorang dapat berkomunikasi lebih jauh, sehingga wawasannya dalam teknologi informasi sendiri akan lebih terbuka dan dengan itu pastinya seorang IT telah memiliki modal besar untuk melangkah dalam dunia yang kemajuan teknologinya selalu bergerak maju.
Mungkin Anda memiliki berbagai alasan untuk tidak meningkatkan kemampuan bahasa Inggris Anda: Anda terlalu sibuk, bahasa Inggris terlalu sulit atau Anda tidak membutuhkan kemampuan bahasa asing yang satu ini. Bila Anda dapat berbahasa Inggris, maka Anda dapat berbicara dengan lebih dari 1,5 miliar orang di seluruh dunia. Satu di antara empat orang di dunia berbicara paling tidak sedikit bahasa Inggris, dan jumlah yang belajar terus bertambah. Misalnya, di Cina sendiri, jumlah orang yang belajar bahasa Inggris telah melampaui jumlah seluruh penduduk Amerika Serikat. Bila Anda menguasai bahasa Inggris, Anda dapat chatting secara online, menulis surat dan berkeliling dunia – menggunakan satu bahasa asing! Mempercepat kemajuan karir Anda. Kebanyakan bisnis internasional dilakukan dalam bahasa Inggris. Jika Anda menginginkan jabatan managerial di perusahaan multinasional, kemungkinan besar Anda akan dituntut untuk dapat berbahasa Inggris. Sejumlah perusahaan bergengsi bahkan sekarang menetapkan nilai IELTS atau TOEFL minimum bagi para calon pelamar pekerjaan. Dunia teknologi, penerbangan, pariwisata dan diplomatik bergantung erat kepada bahasa Inggris. Anda bisa menjadi translator bahasa Inggris, dsb. Menanyakan jalan di 75 negara Bahasa Inggris merupakan bahasa resmi atau paling tidak memiliki kedudukan khusus di 75 negara dan digunakan di lebih dari 100 negara. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional untuk bisnis, olahraga, akademik, ilmu pengetahuan, teknologi, periklanan dan diplomatik. Anda tidak perlu memanfaatkan jasa translator bahasa Inggris karena Anda sendiri menguasainya. Membuka jendela dunia lebih lebar Banyak pula buku berbahasa asing yang hanya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Jika Anda dapat membaca bahasa Inggris, Anda akan memiliki pilihan bacaan yang jauh lebih beragam; sama pula halnya dengan film. Nah peran translator bahasa Inggris semakin besar juga. Menaklukkan internet Anda mungkin berpikir bahwa banyak situs yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Tetapi kenyataannya, 80% informasi elektronik hanya tersedia dalam bahasa Inggris. Sedangkan 20% bagian yang lainnya itu tidak semuanya didominasi oleh bahasa Indonesia, tetapi juga bahasa asing non-Inggris lain, seperti bahasa Cina, bahasa Jepang, bahasa Perancis dan sebagainya. Jadi bayangkan hanya berapa persen dari seluruh informasi di internet yang tersaji
dalam bahasa Indonesia. Anda tidak membutuhkan alat/kamus translator bahasa Inggris. Menjadi ilmuwan Para peneliti dan ilmuwan di seluruh dunia berkomunikasi satu sama lain dalam bahasa Inggris. Konferensi ilmiah diadakan dalam bahasa Inggris dan hasil-hasil penelitian juga dipublikasikan dalam jurnal berbahasa Inggris. Lebih dari dua pertiga ilmuwan di seluruh dunia membaca dalam bahasa Inggris. Mengejar kesempatan di luar negeri Ada ribuan program belajar, bekerja dan sukarelawan di seluruh dunia, tetapi hampir seluruhnya hanya ditawarkan kepada mereka yang menguasai bahasa Inggris. Dunia yang penuh dengan kesempatan terbuka bila Anda berbicara bahasa
Inggris.
2. Materi Pembelajaran Bahasa Inggris
TALKING ABOUT PLANS AND ACTIVITIES
Study each of the dialogues below :
A : What is all this paint for ?
Are you going to paint your house ?
B : No, we are going to paint my mother’s house.
A : Where is the fruits ?
B : In the refrigerator, on the middle shelf.
A : I’ve looked there but I didn’t find them.
B : I will find them for you.
Note :
• Be going to is used when we have already decided to do something.
• Will is used when we decide to do something at the time of speaking.
Examples :
• Jack will finish his work tomorrow.
• Anna will not be here next week.
• Anna won’t be here next week.
• Will you come to my house tonight.
• What will you do this month?
• Jack is going to finish his work tomorrow.
• We are not going to a party tonight.
• Are you going to visit your uncle next month.
• What are we going to have for lunch.
We can also use the present continuous tense ( be + ing form ) to talk about future activities or events.
Examples :
- My garage looks dirty. I am cleaning
it next Sunday.
- We feel tired of work. We are going
on holiday next week.
The using of “shall”
Example :
- I shall make a glass of tea.
- We shall be glad see you again.
Adverb of Time :
Tomorrow, this evening, next week, next month, next year, etc.
EXERCISES
A : Can you give Edi a massage for me.
B : Sure. ……………… at the meeting
tomorrow morning.
a. I meet him
b. I have met
c. I will meet
d. I met him
Key : C
I will meet him at the meeting tomorrow morning.
1. A : What are you going to do tonight ?
B : …………..
a. I’m going to start making dinner.
b. I watch music concert on TV.
c. I went to my friend’s house.
d. I do my homework every night.
Key : A
A : What are you going to do
tonight ?
B : I’m going to start making
dinner.
Question number 3, find the word/phrase
That is not correct.
3. Edward met his fiance two years
A
and they get married next year
B C
after achieving his degree.
D
Key : C
….They will get married next year after achieving his degree .
EXPRESSING THE FUTURE IN TIME CLAUSE
• When Bob comes, we will see him.
• She is going to finish her work before she leaves.
• I will eat dinner after I have finished
my work.
• I’ll wait here until they come.
• The taxi will arrive soon. As soon as it
arrives, we’ll be able to leave for the airport.
Note :
A time clause begins such words as when, before, after, as soon as, until, while and include a subject and a verb.
Exercises
1. A : What will you do after you finish your work ?
B : ………………
a. I drink fresh water.
b. I took a rest.
c. I have eaten.
d. I shall go to bed.
Key : D
I shall go to bed after I finish my work.
2. They are going to saw the temples
A B
before they have visited the
C D
museum.
Key : B
They are going to see the temples before they have visited the museum.
3. They are going to have a holiday …
a. two days ago.
b. after they finish the test.
c. since last week.
d. at this moment.
Key : B
They are going to have a holiday after they finish the test.
3. Gaya Belajar
a. Gaya belajar Visual
Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan ( visual ), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.
b. Gaya belajar Auditorial
Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang2 saja. Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.
c. Gaya belajar Kinestetik
Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.
d. Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Kontekstual
"STRATEGI PEMBELAJARAN" pada intinya adalah sketsa umum aktivitas guru dan murid di dalam merealisasikan kegiatan belajar mengajar. Maknanya, interaksi belajar mengajar berlangsung dalam satu sketsa yang dilaksanakan secara bersama-sama oleh guru dan murid. Dengan demikian boleh dirumuskan strategi pembelajaran merupakan "sketsa umum pembelajaran subyek didik" yang tersusun secara sistematik berdasar acuan prinsip-prinsip pendidikan yaitu, strukturisasi urutan atau langkah-langkah pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, pengelolaan kelas, evaluasi, dan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Strategi pembelajaran melalui pendekatan kontekstual (Contextual Teachinh and Learning) merupakan konsep belajar yang bisa membantu guru menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan realitas dunia nyata murid, dan mendorong murid membuat interaksi antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dalam kaitan ini siswa dapat menyadari sepenuhnya apa makna belajar, manfaatnya, bagaimana upaya untuk mencapainya dan dapat memahami bahwa yang mereka pelajari bermanfaat bagi hidupnya nanti.
Sehingga mereka akan memposisikan diri sebagai diri mereka sendiri yang membutuhkan bekal hidupnya dan berupaya keras untuk meraihnya.
B. Kerangka Berpikir
Pembelajaran Bahasa Inggris bertujuan untuk melatih cara berpikir secara sistematis, kritis, kreatif. Agar tujuan tercapai guru harus memahami karakteristik siswanya . karakteristik siswa akan jelas telihat jika guru memahami gaya belajar yang dimiliki siswa.
Konsep umum strategi pembelajaran Kontekstual Teaching and Learning berdasarkan pada konsep : Menekankan pada proses keterlibatan langsung siswa untuk menemukan materi, yang berarti siswa dapat melihat dan memahami sendiri sebagai langkah pertama. Dengan siswa dapat melihat dan memahami sendiri , akan dapat menimbulkan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan dan akan meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Aktiviatas siswa dalam pembelajaran peda akhirnya akan menentukan hasil belajar.
Hasil belajar merupakan perubahan peserta didik salam belajar, baik kognitif, efektif maupun pisikomotor yang diperoleh siswa melalui proses dan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dapat dilakukan dengn memanfaatkan gaya belajar Kontekstual Teaching and Learning akan mampu menjadi wahana untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Kerangka berpikir sebagai mana dipaparkan diatas, dapat terlhat pada gambar berikut :
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tingdakan kelas ( Classroom Action Research) yaitu suatu penelitian yang bersipat reflektif dengan melakukan atau meningkatkan praktek pembelajaran dalam kelas secara profesional. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti sendiri yang terlibat langsung dari awal penelitian sampai akhir penelitian.
B. Setting penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XAp1 SMK Trisakti OKU. Subjek ini dipilih karena dikelas ini banyak ditemukan permasalahan dalam proses belajar mengajar.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada mata pelajaran Bahasa Inggris kelas Xap1 SMK Trisakti OKU. Materi dalam penelitian ini sejalan dengan materi pada silabus yaitu materi Lestening. Penelitian ini akan dilakukan seiring dengan proses pembelajaran dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
C. Siklus Penelitian (Reflection)
Siklus penelitian merupakan ciri khas dari penelitian tindakan. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan mengacu pada Kammis Dan Mc Taggart (1988:11) yang menggambarkan penelitian dalam bentuk Spiral yang disebut siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu, Perencanaan (Plan), Tindakan (act), Pengamatan (Observasi), Refleksi (Reflection). Gambar diklus penelitian.
1. Perencanaan
Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran yang disediakan adalah :
a. Mengedentifikasi konsep Bahasa Inggris yang akan diajarkan
b. Memberikan materi yang akan dibicarakan, definisi dan contoh-contoh yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
c. Menentukan urutan penyajian dan pertanyaan yang akan diajukan kepada siswa
d. Merancang suasana pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Kontextual Teaching and Learning
e. Merencanakan perbaikan dari segi urutan plaksanaan pemberian tindakan pada siklus berikutnya, jika siklus pertama belum berhasil.
2. Tindakan
Tindakan yang dilakukan dalam mata pelajaran Bahasa Inggris dengan memanfaat kan gaya belajar siswa dengan strategi pembelajaran Kontekstual Teaching and Learning dengan menggunakan siklus. Tindakan pada siklus ini adalah memanfaatkan gaya belajar visual dengan menyajikan materi pembelajaran dengan strategi pembelajaran Kontekstual Teaching and Learning pada materi Listening. Pembelajaran diberikan menggunakan alat gambar. Jika tindakan pertama belum berhasil, maka dilakukan tindakan untuk siklus selanjutnya.
3. Observasi
Observasi dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya peningkatan aktivitas belajar siswa setelah pembelajaran dengan memanfaatkan gaya belajar siswa dengan strategi pembelajaran Kontekstual Teaching and Learning pada materi Listening. Sedangkan untuk mengetahui hasil belajar dilakukan dengan tes tertulis. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung untuk mengumpulkan data dan dilakukan pada setiap pertemuan oleh Observer yaitu guru yang menggunakan lembar observasi.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan pengajuan data selama observasi. Data analisis, dievaluasi dan akhirnya mana yang perlu direvisi dan mana yang tidak. Dari refleksi dapat diketahui apa saja yang telah dicapai dan apa saja yang belum tercapai dan apa saja kelemahan yang harus di perbaiki pada pertemuan berikutnya.
D. Teknik dan Alat Pengumpul Data
Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini penyajian untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar adalah sebagai berikut :
1. Angket. Pada agket digunakan untuk memperoleh data tentang gaya belajar siswa yang dilaksanakan sebelum pertemuan awal materi
2. Lembaran Observasi digunakan setiap pertemuan untuk melihat apakah aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris menjadi meningkat atau tidak setelah siswa mengikuti pembelajaran Bahasa Inggris pada materi Listening dengan memanfaatkan gaya belajar siswa dengan setrategi pembelajaran Kontekstual Teaching and Learning.
3. Tes Hasil Belajar. Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diguanakan setiap siklus. Tes dilaksanakan sebanyak dua kali , yaitu setelah pelaksanaan siklus I dan II. Pemberian tes ini bertujuan untuk mengukur pencapaian dan pemahaman siswa setelah mempelajari materi dengan memanfaatkan gaya belajar siswa dengan strategi pembelajaran Kontekstual Teaching and Learning.
E. Teknik Analisa Data
1. Untuk menghitung peningkatan perilaku digunakan rumus :
(Sujono,2004:43)
Keterangan : P = Persentase hasil
F = Frekuensi
N = Jumlah Siswa
100% = Konsentanta (Angka Ketetapan)
2. Untuk mengetahui Signifikan hasil belajar atau siklus digunakan rumus t-tes untuk membuat kesimpulan terhadap ukuran rata-rata sebagai berikut :
(Sujono, 2004:305)
Keterangan : to = tes
MD = Mean Odf Difference ( Nilai rata-rata hitung dari beda/selisih antar sekor variabel 1 dan sekor variabel lain)
SE MD = Standar Error (Standar Kesesatan) Dari Mean Odf Difference
Daftar Pustaka
Sanjaya, Wiana (2006). Strategi Pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan.Bandung: Kencana, prenada media group.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain (2007). Strategi Belajar Mengajar.Bandung: Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri (2000). Pisikologi Belajar.banjarmasin:rinekacipta
0 komentar:
Posting Komentar